Contents
Samsung Galaxy A71 kurang mendapat apresiasi dari konsumen terlebih semenjak lahirnya Galaxy Note10 Lite, namun sebenarnya ponsel kelas 6 Jutaan bikinan Samsung ini punya banyak keunggulan yang menjadikannya pantas dipertimbangkan kala Anda hendak membeli ponsel di kisaran harga tersebut.
Sama halnya dengan Galaxy Note10 Lite untuk produk andalannya yang dibanderol jauh lebih murah ini pihak pabrikan juga memberikan layar Super AMOLED Infinity O dengan bentang 6.7 inch, hanya saja untuk memangkas biaya produksi maka hanya diberikan prosesor Snapdragon 730G seperti yang digunakan oleh Xiaomi Mi Note 10 Pro.
Spesifikasi Samsung Galaxy A71 |
||
---|---|---|
OS | One UI 2 berbasis Android 10 | |
Layar | Super AMOLED 6.7 inches, 1080 x 2400 pixels, 20:9 ratio (~394 ppi density) | |
SoC | Qualcomm SDM730 Snapdragon 730 (8 nm) | |
GPU | Adreno 618 | |
RAM | 8 GB | |
ROM | 128 GB | |
Kamera Utama | 64 MP, f/1.8, 26mm (wide), 1/1.72″, 0.8µm, PDAF 12 MP, f/2.2, 12mm (ultrawide) 5 MP, f/2.4, 25mm (macro), 1/5.0″, 1.12µm 5 MP, f/2.2, (depth) |
|
Kamera Swafoto | 32 MP, f/2.2, 26mm (wide), 1/2.8″, 0.8µm | |
Sensor | Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass, ANT+ | |
Waterproofing | – | |
Baterai | Non-removable Li-Po 4500 mAh battery | |
Dimensi | 163.6 x 76 x 7.7 mm | |
Berat | 179 g |
Desain dan Layar Samsung Galaxy A71
Dari penampilannya terlihat bahwa Galaxy A71 punya banyak sekali kemiripan dengan Galaxy Note10 Lite, terutama dari sisi layar yang memang memiliki ukuran maupun bentuk sama.
Dibanding Galaxy A70 yang merupakan pendahulunya maka hanya terlihat beberapa ubahan minor dari sisi desain.
Bodinya sendiri terbuat dari kombinasi bahan logam, plastik dan glasstic. Material metal terlihat diaplikasikan pada rangka untuk memastikan ponsel ini senantiasa kokoh sementara paduan bahan plastik dan glasstic dibuat sedemikian rupa hingga sanggup memberi kesan elegan.
Galaxy A71 juga dilengkapi dengan sensor pemindai sidik jari optikal yang dipoisikan menyatu dengan layar.
Sekedar catatan layar ponsel ini belum mengaplikasikan haptic feedback, tampaknya di sini Samsung lagi-lagi melakukan pemangkasan biaya produksi.
Pada sisi layar tak banyak yang bisa dibahas karena seperti telah disinggung bahwa pada dasarnya layar ini adalah perangkat sama persis milik Galaxy Note10 Lite yang sudah Dombort bahas pada terbitan lalu.
Singkatnya meski belum mendukung konten HDR10+ namun dari sisi viewing angles, akurasi warna, kecerahan maupun ketajaman sama sekali tidak mengecewakan.
Kegegasan
Mengandalkan SoC Snapdragon 730G dengan RAM sebesar 8 GB Samsung Galaxy A71 sanggup menjalankan tugas harian maupun multitasking tanpa kendala.
Kala dijajal menjalankan game “NBA 2K20” pada pengaturan grafis paling tinggi ponsel ini mengalami gejala frame drops namun masih berjalan lancar. Sedangkan untuk “PUBG” bahkan dengan mengaktifkan “anti aliasing” pun sanggup berjalan sangat mulus.
Untui proses unlocking Anda bisa memilih antara sensor optikal pemindai sidik jari di layar atau face unlock.
Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.
Untuk face unlock prosesnya lebih cepat ketimbang pemindai sidik jari, bahkan sanggup mengenali wajah yang sama baik kala menggunakan kacamata maupun tidak.
Hanya saja kala digunakan di ruangan dengan cahaya redup metode ini kerap mengalami kegagalan.
Sebaliknya untuk sensor pemindai sidik jari optikal memang tidak secepat face unlock namun cenderung bisa diandalkan dalam berbagai situasi.
Galaxy A71 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 4500 mAh dan pengisi ulang daya (charger) 25 W.
Pada penggunaan normal ala Dombort baterai ini sanggup bertahan sekitar 12 jam, sementara pengisian ulang daya memakan waktu 75 menit dari kondisi 0% ke 100%.
Kualitas dan Performa Kamera
Di bagian belakang Samsung menempatkan empat buah kamera utama masing-masing berupa lensa utama f/1.8 dengan sensor 64 MP, lensa ultra wide 12 MP f/2.2, lensa makro 5 MP f/2.4 dan depth sensor 5 MP f/2.2.
Jika menilik tampilan antar muka kamera maka terlihat beberapa pembaruan dibanding Galaxy A70. Mode kameranya sendiri meliputi: Photo, Video, Night, Pro, Panorama , Super Slo-mo, Slow Motion, Food dan Hyperlapse.
Pada mode Pro Anda diberi keleluasaan untuk melakukan pengaturan ISO dari 100-800, White Balance juga eksposure.
Pada pemotretan di siang hari dengan kondisi pencahayaan ideal lensa kamera utama 64 MP Samsung Galaxy A71 ini mampu menghasilkan kualitas foto yang sangat baik terlebih dari sisi ketajaman serta reproduksi warna.
Kala digunakan di dalam ruangan kualitasnya juga tidak menurun drastis sebab bisa terlihat bahwa tingkat detil yang dipertahankan masih cukup baik.
Lensa ultra-wide tentu saja tak setajam dan sedetil lensa utama, sebab resolusi sensornya juga jauh lebih rendah.
Walau demikian lensa ini masih lebih baik dibanding rata-rata lensa ultra-wide ponsel seharga ini yang kebanyakan masih menggunakan lensa 8 MP.
Lensa makro 5 MP juga berfungsi baik dalam mengabadikan subjek jarak dekat, sayang tingkat ketajaman warnanya jauh berkurang. Demikian pula halnya dengan depth sensor yang sama-sama memiliki resolusi 5 MP.
Penilaian untuk Samsung Galaxy A71
Meski hanya dibekali dengan SoC kelas menengah namun Samsung Galaxy A71 terbukti handal baik dalam penggunaan harian maupun menjalankan beberapa game populer.
Kapasitas RAM yang terbilang besar menjadikan ponsel ini tak kesulitan kala harus melakukan multitasking.
Empat lensa kamera utamanya meski bukan yang terbaik namun sanggup menghasilkan kualitas foto yang sama sekali tak mengecewakan, terutama lensa utama 64 MP –nya yang handal baik di luar maupun dalam ruangan.
Hal yang masih hilang dari ponsel ini adalah speaker ganda dan fitur pengisian ulang daya baterai nirkabel. Namun mengingat posisinya sebagai ponsel kelas menengah maka kondisi tersebut masih bisa dimaklumi.
Dombort sendiri menilai Samsung Galaxy A71 merupakan salah satu pilihan terbaik bagi Anda yang hendak membeli ponsel dengan rentang harga Rp 5-7 Juta.




