Contents
Pekan lalu begitu Xiaomi resmi merilis Poco X3 Pro yang ditenagai oleh prosesor Snapdragon 860 dan dijual di kisaran harga Rp 3 Jutaan saja tak pelak antusiasme masyarakat langsung meledak. Konon diyakini harga tersebut kelewat murah untuk sebuah ponsel yang memiliki prosesor canggih berikut layar 120 Hz DotDisplay.
Lompatan dari Snapdragon seri 700 pada Poco X3 NFC menuju Snapdragon seri 800 di Poco X3 Pro tentu memang sebuah lompatan yang sangat dinanti. Tapi apakah Poco X3 Pro ini memang layak disebut sebagai evolusi dari pendahulunya?
Jawaban sederhananya: kalau Anda banyak menggunakan ponsel untuk menjalankan game maka uang sekitar Rp 3,5 Juta sangat pantas direlakan untuk mendapatkan kegegasan istimewa dari ponsel terbaru buatan Poco ini.
Tapi di lain sisi kualitas kameranya menurun cukup drastis dibanding Poco X3 NFC.
Untuk detil ulasannya silakan lanjutkan membaca artikel ini.
Spesifikasi Poco X3 Pro | ||
---|---|---|
OS | MIUI 12 berbasis Android 11 | |
Layar | 6.67 inches, 120 Hz, 1080 x 2400 pixels, 20:9 ratio (~395 ppi density) | |
SoC | Qualcomm Snapdragon 860 (7 nm) | |
GPU | Adreno 640 | |
RAM | 6/8 GB | |
ROM | 128/256 GB | |
Kamera Utama | 48 MP, f/1.8, (wide), 1/2.0″, 0.8µm, PDAF 8 MP, f/2.2, 119˚ (ultrawide) 2 MP, f/2.4, (macro) 2 MP, f/2.4, (depth) | |
Kamera Swafoto | 20 MP, f/2.2, (wide), 1/3.4″, 0.8µm | |
Sensor | Fingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass | |
Waterproofing | – | |
Baterai | Non-removable Li-Po 5160 mAh battery | |
Dimensi | 165.3 x 76.8 x 9.4 mm | |
Berat | 215 g |
Penampilan dan Layar
Xiaomi tidak tampak memberikan pembaruan penampilan pada Poco X3 Pro ini, sebab dalam begitu banyak hal langsung terlihat kesamaan antara Poco X3 NFC dengan penerusnya.
Untuk menekan biaya produksi lagi-lagi sang produsen memilih menggunakan material plastik untuk membuat bodi ponsel ini dengan nuansa duo-tone di bagian belakang serta pelindung berupa Corning Gorilla Glass 6 di depan.
Meski terbuat dari plastik namun tidak terasa mengurangi kualitas build quality -nya, kala ditekan di bagian manapun ponsel ini tetap terasa solid. Tampaknya penggunaan material logam sebagai kerangka di antara kedua sisi bodi berperan besar menciptakan kesan solid tersebut.
Sama halnya dengan Poco X3 NFC bodi bongsor juga belum hilang dari Poco X3 Pro, sekedar pembanding bobot Xiaomi Redmi Note 10 Pro kurang lebih 193 gram, sementara X3 Pro ini mencapai 215 gram.
Demikian juga untuk ketebalan Xiaomi tercatat 8,1 mm sedangkan Poco 9,4 mm.
Beralih ke layarnya, tidak seperti Xiaomi Redmi Note 10 Pro yang sudah mengadopsi teknologi Super AMOLED untuk produk bermerek Poco ini masih mempertahankan teknologi IPS LCD dengan refresh rate 120 Hz.
Sebenarnya kualitas warna dan kecerahannya sangat baik untuk standar ponsel seharga ini, hanya saja kalau dibandingkan dengan layar Redmi Note 10 Pro yang dibanderol di kisaran harga sama terlihat bahwa tingkat kontrasnya tak sebaik sepupunya itu.
Ketika digunakan di luar ruangan dengan paparan sinar matahari intensif Anda masih bisa membaca dengan jelas tapi lagi-lagi kenyamanannya kalah dibanding layar Redmi Note 10 Pro dalam kondisi yang sama.
Memang di bagian layar pihak produsen tampaknya tak menilai perlu ada peningkatan dibanding pendahulunya.
Kegegasan: Evolusi Poco X3 Pro yang Sesungguhya
Memang tampaknya evolusi sekaligus key selling point sesungguhnya dari ponsel ini terletak pada kegegasan (performa). Maka tak heran kalau pada material kampanye pemasarannya Snapdragon 860 –lah yang paling kerap ditekankan.
Snapdragon 860 pada dasarnya merupakan Snapdragon 855+ yang lahir kembali dengan sedikit peningkatan dan diberi nama baru, jadi jangan berharap kemampuannya setara dengan Snapdragon 888 yang kini banyak dipakai oleh ponsel kelas flagship.
Karena merupakan ponsel pertama dengan prosesor ini maka agak sulit mencari pembandingnya, bahkan Redmi Note 10 Pro yang bisa disebut sebagai sepupunya dan dijual dengan harga setara pun masih menggunakan Snapdragon seri 700.
Pada pengujian dengan AnTuTu ponsel merek Poco ini mencatatkan angka 486466 point yang menggambarkan betapa istimewa potensinya.
Angka tersebut adalah skor akhir yang meliputi pengujian terhadap CPU, GPU, memori dan juga fluiditas.
Dengan perolehan angka setinggi itu rasanya tidak relevan membahas kemampuannya dalam pemakaian sehari-hari, yang lebih menarik dicari tahu adalah sebaik apa kemampuannya menjalankan game?
Kala diuji menjalankan “PUBG” pada tingkat detil maksimal sama sekali tak ditemukan gejala lag maupun frame drops.
Tampaknya perpaduan antara Snapdragon 860 dengan layar yang memiliki tingkat fluiditas tinggi berperan penting menghasilkan kondisi tersebut.
Setelah dicoba menjalankan game tersebut selama 30 menit terjadi kenaikan suhu dari 33 Derajat Celcius menjadi 39,2 menurut catatan “CPU-Z”. Meski dengan peningkatan suhu tersebut gejala frame drops tetap tidak muncul.
Mungkin teknologi pendingin “LiquidCool Plus” yang dibanggakan oleh Poco memang mampu diandalkan.
Audio
Sebagai ponsel yang tangguh menjalankan game tentu kurang sempurna jika tidak didukung oleh kualitas audio yang memadai.
Karenanya pihak produsen melengkapi ponsel ini dengan speaker ganda. Speaker utama terletak di bagian bawah sementara speaker kedua menyatu dengan earpiece.
Sayangnya kualitas audio yang dikeluarkan oleh kedua speaker tersebut tidak cukup pantas disebut istimewa. Baik dynamic range maupun kedalaman suaranya terdengar hambar.
Tapi pada sisi lain volume-nya cukup kuat hingga masih bisa dinikmati di luar ruangan sekalipun. Selain itu secara keseluruhan kualitas audio –nya masih pantas untuk ponsel kisaran harga ini, Redmi Note 10 Pro pun memiliki kualitas audio setara.
Kualitas Kamera
Dombort cukup kecewa ketika mengetahui Poco mengorbankan kualitas kamera demi menanamkan Snapdragon 860 pada ponsel Poco X3 Pro ini. Padahal tahun lalu fitur kamera merupakan keunggulan penting bagi Poco X3 NFC yang bahkan sampai hari ini pun foto yang dihasilkannya masih mampu bersaing dengan kamera Redmi Note 10 Pro bersensor 108 MP.
Poco X3 Pro sendiri kini dilengkapi dengan lensa utama bersensor Sony IMX582 48 MP, lensa ultra wide 8 MP serta lensa makro dan depth sensor masing-masing 2 MP.
Sensor utamanya persis yang digunakan oleh Redmi Note 10 yang Dombort ulas pekan lalu.
Kualitas foto yang dihasilkan oleh sensor 48 MP tersebut termasuk baik untuk standar kamera ponel seharga Rp 2 Jutaan seperti Redmi Note 10 tapi sedikit mengecewakan ketika dipasang untuk ponsel seharga Rp 3,5 Juta ini.
Di luar ruangan sebenarnya kualitas foto cukup baik tapi di dalam ruangan foto-foto yang dihasilkan terlihat lebih gelap. Untungnya situasi ini bisa sedikit diatasi kalau Anda mau sedikit repot dengan melakukan pengaturan shutter speed.
Lensa ultra-wide 8 MP –nya juga lumayan selama tak harus berhadapan dengan kondisi backlit.
Bagaimana Perbandingan Poco X3 Pro vs. Redmi Note 10 Pro
Setiap ponsel tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tapi karena berada di kisaran harga sama wajar jika calon pembeli cenderung membandingkan Poco X3 Pro vs. Redmi Note 10 Pro.
Dombort sendiri berpendapat Redmi unggul dari sisi desain, build quality, kamera serta kualitas layar. Sedangkan Poco unggul dari sisi kegegasan GPU dan CPU.
Di luar hal-hal tersebut keduanya relatif imbang, jadi tinggal menentukan fitur mana yang jadi preferensi Anda.
Lalu benarkah harga Rp 3 Jutaan kelewat murah untuk sebuah Poco X3 Pro?
Dombort tidak merasa demikian, harga tersebut termasuk wajar sebab meski GPU dan CPU nya unggul dibanding para kompetitor sekelas tapi ada pengorbanan pada bagian lain termasuk kamera.